Kenapa Kamu Harus Mulai Berhenti Membenci Orang Lain dari Sekarang????
By Agustin Fatimah, @http://www.hipwee.com/motivasi/kenapa-kamu-harus-mulai-berhenti-membenci-orang-lain-dari-sekarang/
Kita memang tidak bisa lepas
dari interaksi sosial. Sayangnya, tak semua interaksi tersebut berjalan
menyenangkan. Kadang kala, hubungan dengan orang lain membuat kita marah dan
sakit hati. Tak jarang, akhirnya kita akan mengorbankan hubungan itu dengan membenci.
Memang wajar untuk membenci
mereka yang pernah menyakiti hati kita. Namun, memaafkan mereka adalah pilihan
yang selalu kita punya. Lebih lagi, kita juga tak bisa selalu menghindari
mereka yang pernah menyakiti hati kita.
Hidup pun tak seharusnya habis
hanya untuk memikirkan mereka yang membuat hidup kita susah. Jika kamu masih
butuh diyakinkan, berikut adalah enam alasan mengapa kamu harus mulai berhenti
membenci orang lain dari sekarang.
1. Hidup sendiri sudah melelahkan, jadi jangan
buang energimu dengan membenci orang
Sadar atau tidak, membenci
seseorang itu membutuhkan energi yang sama dengan mencintai. Untuk terus
memikirkan orang yang kita benci tersebut hampir tiap waktu, dibutuhkan
komitmen yang tak sedikit. Untuk berdoa agar Tuhan menimpakan sesuatu yang
buruk padanya, dibutuhkan semangat negatif yang menyala-nyala. Setiap kali kamu
bertemu dengannya, kamu perlu menahan diri untuk tidak uring-uringan atau menyumpah-nyumpah.
Wajar jika membenci seseorang membuat kita merasa lelah.
Kalau kamu membenci teman
sekelasmu, tentu kamu tak mau kan dikelas hanya sibuk mencela dan menggerutu
tentang orang tersebut sampai kamu lupa memperhatikan guru/dosen? Masih banyak
hal penting yang perlu diselesaikan dibandingkan kamu menghabiskan energimu
buat memikirkan hal yang tidak menguntungkan bagimu.
Hidup itu kadang sudah cukup
melelahkan tanpa membenci orang. Apalagi jika kamu jalani dengan membenci.
2. Hidup ini singkat. Sekali memejamkan mata,
bertambahlah umur kita. Pantaskah menghabiskannya untuk membenci orang lain?
Seberapa banyak waktu yang kamu
gunakan untuk membicarakan orang yang kamu benci pada orang orang yang ada
didekatmu? Menceritakan betapa jahatnya dia dan perlakuannya yang tidak
menyenangkan hati. Setiap kali kamu dan teman temanmu makan bersama, kamu akan
sering menceritakan tentang betapa menyebalkan saat kamu harus berpapasan
dengan orang yang kamu benci.
Seringkali kebencian itu juga
mengisi sela-sela lamunanmu. Terkadang kita sampai lupa untuk memperhatikan
orang orang yang kita cintai karena terlalu sering menggerutu tentang orang
yang kita benci. Perhatianmu juga akan terserap untuk mencari alasan bahwa dia
memang pantas untuk dibenci. Tak jarang kamu mungkin juga sibuk stalking dia
dan berharap dia terkena sial. Padahal, hidup itu terlalu singkat untuk
membalas kebaikan orang-orang yang mencintai kita. Kenapa kita harus
menghabiskan waktu untuk membenci orang lain?
3. Dunia yang luas bisa menjadi sempit, karena kamu
ingin menghindari orang yang kamu benci
Secara gak sadar, ketika kita
membenci seseorang kita akan lebih memilih menghindarinya. Alasannya? Kita akan
merasa tidak nyaman ketika dia ada di dekat kita. Ruang gerakmu pun menjadi
terbatas karena ulahmu sendiri. Yang rugi di akhirnya? Kamu sendiri.
Misalnya, kamu jadi merasa
enggan untuk gabung dengan tim diskusi di kampus hanya karena orang yang kamu
benci bergabung di tim yang sama. Kamu menjadi tidak leluasa lagi, dan bisa
bisa kamu kehilangan kesempatan untuk berkembang.
4. Membenci itu membuat dirimu mudah murung.
Membenci seseorang sama seperti
memikul sebongkah batu kali di dalam hati. Kebayang ‘kan? Berat dan bikin
sesak. Rasa benci yang kamu pupuk, lama-lama bisa mendominasi hatimu. Kamu
menjadi lebih mudah marah, lebih sensitif, dan tak jarang tanpa sadar kamu
lebih suka menilai negatif orang lain. Ketika kamu melihat dia nongol di
timeline medsos kamu jadi sebel, berpapasan dengannya di kantin kamu jadi
manyun.
Kamu gak mau kan kalau wajah
menawanmu menjadi pudar hanya karena keseringan marah dan murung? Memang
selayaknya, batu kebencian yang tak bermanfaat itu kamu letakkan di kali.
Jangan di hatimu, nanti bikin penuh. Isilah hatimu dengan hal-hal yang positif
saja.
5. Hidup ini tentang mengembangkan sebanyak mungkin
hubungan, bukan berfokus pada satu-dua orang
Setelah sekian lama menjalin
persahabatan, ternyata baru-baru ini sahabatmu dan pacarmu kepergok jalan
bareng. Tanpa kamu ketahui ternyata mereka sudah menjalin hubungan sejak lama.
Ibaratnya kamu ditusuk dari belakang. Akhirnya kamu memutuskan untuk
meninggalkan pacarmu dan sahabatmu. Sakit hati, benci, marah, dendam, sesal,
semua campur aduk jadi satu. Memang menyakitkan.
Secara gak sadar, kamu juga
kehilangan kesempatan untuk hidup damai. Kamu terus saja dibayang-bayangi
kebencian itu. Lambat laun sesekali kamu merasakan trauma untuk menjalin hubungan,
baik pacaran ataupun sahabat “kental”. Kamu takut kejadian masa lalu terulang
lagi.
Padahal, siapa tahu ini adalah
cara Tuhan untuk menyeleksi orang-orang yang baik untuk menemani di hidupmu.
Percayalah, Tuhan pasti menyiapkan pengganti yang lebih baik. Kebahagiaanmu
harus kamu bangun lagi, karena hidup adalah soal menjalani sebanyak mungkin
hubungan — bukan hanya soal satu atau dua orang.
6. Masih banyak fase hidup di depan yang harus kamu
lalui
Fase dalam hidup bukan hanya
terdiri dari periode dimana kamu dan dia terlibat dalam hal yang kurang
menyenangkan. Masih banyak fase yang harus kamu lalui di depanmu. Memaafkan
adalah salah satu cara melepaskan diri dari fase yang kurang menyenangkan, karena
jalan yang harus kamu lalui di depan masih panjang.
Setidaknya kalau kita bisa
memaafkan, kenapa kita harus tetap membenci? Kalau kita bisa mentoleransi
kesalahan orang lain, kenapa kita harus mendendam? Cobalah melupakan rasa
sakitmu dengan menyibukkan diri pada hal-hal positif, dan berkumpul dengan
orang yang yang mencintai kita. Kamu tidak perlu menghabiskan banyak tenaga
untuk mengurusi orang yang menyakitimu.
Karena
cara membalas dendam yang paling manis? Adalah dengan hidup bahagia.